|
TUGAS
INDIVIDU
MATA
KULIAH PENGANTAR PSDK
PEMBANGUNAN
GEDUNG POSYANDU
SEBAGAI
BENTUK IMPLEMENTASI
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT DESA SEMARE
Pembangunan masyarakat sebagai
salah satu agenda rutin dari pemerintah kini terus dilakukan. Tidak hanya dilakukan
pada masyarakat yang tinggal di perkotaan saja, namun lebih khususnya
masyarakat yang tinggal di pedesaan. Mengingat bahwa masyarakat yang tinggal di
pedesaan ini lebih memerlukan perhatian
khusus dari pemerintah agar kedepannya masyarakat yang tinggal di pedesaan
nantinya dapat menjadi masyarakat yang sejahtera dan berkembang. Masayarakat
desa yang pada umumnya merupakan masyarakat yang homogen baik dari latar
belakang maupun mata pencahariannya membuat masyarakat ini cenderung sulit
untuk berkembang ke arah yang lebih modern atau komplek. Memegang teguh
tradisi-tradisi nenek moyang dan menganggap perubahan sosial atau modernisasi
sebagai sesuatu yang asing dari kehidupannya membuat masyarakat desa sulit
untuk mengubah tingkat atau taraf kehidupannya menjadi lebih maju. Masyarakat
desa juga identik dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah, oleh
karena itu ketika masalah-masalah sosial
seperti kesehatan, pendidikan dan kemiskinan datang menimpa mereka, hal
itu malah membuat mereka semakin tidak berdaya karena tidak memiliki kemampuan
untuk mengatasinya. Dan oleh karena itu, pemerintah disini menjadi pihak yang
paling bertanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat tersebut menjadi
masyarakat yang tangguh, berkembang, dan sejahtera. Karena bagaimanapun juga
pemerintah lah yang memiliki kewenangan penuh untuk membuat kebijakan-kebijakan
tentang kesejahteraan masyarakat atau membantu mengatasi ketidak-berdayaan
masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah kehidupannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada
kesempatan kali ini penulis akan berusaha menyampaikan sebuah analisis tentang
program pembangunan masyarakat desa yang dicanangkan oleh pemerintah khususnya
bagi masyarakat desa Semare, kecamatan Berbek, kabupaten Nganjuk, provinsi Jawa
Timur. Program tersebut adalah menyetujui adanya pembangunan gedung POSYANDU
(POS Pelayanan Terpadu) bagi masyarakat desa Semare. Sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa program POSYANDU sendiri merupakan program lanjutan dari
kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) tahun 1975 yang dibentuk
oleh Departemen Kesehatan. Kemudian karena program PKMD ini dirasa menimbulkan
masalah seperti pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak dan kesulitan dalam
koordinasi maka pada tahun 1984 dikeluarkan Instruksi Bersama antara Mentri
Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Mentri Dalam Negeri yang mengintegrasikan berbagai
kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah dengan nama POS Pelayanan
Terpadu (POSYANDU). Kemudian pada tahun
1990, program POSYANDU mengalami perkembangan yang pesat yakni dengan
dikeluarkan Instruksi Mentri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1990 yang memerintahkan
seluruh kepala daerah untuk meningkatkan pengelolaan mutu POSYANDU.
Sejalan dengan hal tersebut, POSYANDU
pada akhirnya menyebar di berbagai daerah di Indonesia, dan salah satunya yang
ada di Desa Semare. Pada awalnya kegiatan-kegiatan di POSYANDU ini masih
dilaksanakan di Balai Kelurahan atau Balai Desa, namun karena pelaksanaan di
Balai Desa atau Balai Kelurahan dirasa
kurang efektif karena tidak ada tempat khusus untuk menyelenggarakan kegiatan
ini, maka atas inisiatif para tokoh desa Semare seperti Perangkat Desa, ketua RT,
ketua RW dan juga bantuan dari Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD) serta
dari pihak PNPM Desa Semare membuat proposal pembangunan gedung POSYANDU dan
proposal ini pun akhirnya disetujui oleh pemerintah. Dengan anggaran sebesar Rp
183.000.000 dimulailah pembangunan gedung POSYANDU ini yang terletak di
lapangan desa Semare, satu lokasi dengan SD Negeri 2 Semare dan TK Pertiwi. Penempatan
tersebut sesuai dengan apa yang tertera dalam syarat lokasi yang akan dijadikan
tempat untuk POSYANDU yakni :
1. Berada
di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2. Ditentukan
oleh masyarakat itu sendiri
3. Dapat
merupakan lokal tersendiri
4. Bila
tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos
RT/RW atau pos lainnya.
Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 2013 lalu
tepatnya sekitar bulan september sampai
oktober. Gedung POSYANDU ini memiliki dua ruangan yang cukup besar seperti
kelas dan juga dilengkapi dengan fasilitas MCK dan fasilitas lain.
Mengenai keberhasilan program
pembangunan gedung POSYANDU ini tentu saja telah memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat desa Semare. Diantara dengan adanya gedung POSYANDU maka
kegiatan-kegiatan seperti pelayanan kesehatan dapat dilakuan dengan efektif dan
efisien serta adanya pusat kegiatan yang teroganisir. Sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan di POSYANDU ini sangat bervariasi
bentuknya, tentu dalam hal ini membutuhkan wadah yang dapat menampung
pelayanan-pelayanan tersebut dengan baik. Kegiatan pelayanan kesehatan di desa
Semare ini dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulan sekali dengan dibantu
oleh Ibu-Ibu PKK dan tim dari Puskesmas Kecamatan Berbek. Adapun kegiatan
pelayanan kesehatan tersebut diantaranya :
1. Pemeliharaan
kesehatan bayi dan balita
a. Penimbangan bulanan
b. Pemberian tambahan makanan bagi yang
berat badannya kurang
c. Immunisasi bayi 3-14 bulan
d. Pemberian orlit untuk menanggiulangi
diare
e. Pengobatan penyakit sebagai
pertolongan pertama
2. Pemeliharaan
ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan peningkatan gizi melalui
pemberian vitamin dan tablet besi
d. Immunisasi TT untuk ibu hamil
e. Penyuluhan kesehatan dan KB
f. Pemberian alat kontrasespsi KB
g. Pemberian oralit pada ibu yang
terkena diare
h. Pengobatan penyakit sebagai
pertolongan pertama
Selain digunakan untuk pelayanan kesehatan, gedung
POSYANDU ini sering digunakan sebagai tempat pertemuan jika ada acara-acara
tertentu. Selain itu gedung ini juga digunakan untuk tempat pelatihan kursus
menjahit bagi warga masyarakat desa Semare setiap hari senin sampai dengan hari
rabu tanpa dipungut biaya apapun.
Sesuai dengan tujuan dari
pembangunan masyarakat yaitu untuk meningkatkan taraf kehidupan atau
kesejahteraan masyarakat maka dalam hal ini pembangunan gedung POSYANDU
merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut, khususnya dalam
bidang kesehatan. Kita tahu bahwa kesehatan merupakan indikator sosial dalam
mengukur tingkat kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Kesehatan juga
merupakan isu penting dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat suatu negara. POSYANDU yang memiliki program
pemeliharaan kesehatan bayi dan balita dan para ibu hamil ataupun menyusui tentunya
sangat membantu untuk meningkatan harapan hidup dari bayi atau balita tersebut.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tingkat harapan hidup bagi bayi atau balita
di desa dapat dikatakan rendah, hal itu terjadi karena kita tahu juga bahwa
tingkat pendapatan sebagian masyarakat desa masih minim dan untuk memenuhi
kebutuhan bayi seperti susu dan vitamin masih ada beberapa penduduk yang
merasakan kesulitan. Oleh karena itu dengan hadirnya POSYANDU dan ditambah
dengan adanya gedung POSYANDU sendiri memberikan kemudahan bagi warga
masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara mudah dan gratis.
Di sisi lain dengan dibangunnya
gedung POSYANDU ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatan taraf kehidupan
masyarakat, khususnya dalam bidang
ekonomi. Yaitu melalui pembagunan gedung POSYANDU dapat menjadi tempat untuk
mengadakan pelatihan atau kursus menjahit tersebut. Pada umumnya sebagian besar
masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat desa seperti tingkat
pendapatan rendah, tingkat pendidikan
yang rendah, ada yang sampai pada pendidikan sekolah dasar atau bahkan tidak tamat
sekolah dasar., kurangnya bekal
ketrampilan untuk bekerja, dan pada
akhirnya akan berimbas pada kehidupan ekonominya. Dengan adanya program kursus
menjahit tersebut maka setidaknya hal itu dapat memberikan atau menambah
ketrampilan bagi warga masyarakat yang nantinya dapat bermanfaat untuk mencari
pekerjaan atau mendirikan usaha menjahit sendiri. Dengan usaha atau pekerjaan
yang dimiliki itu dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat.
Selain itu pembangunan gedung
POSYANDU ini juga dapat menggambarkan bahwa telah terdapat suatu strategi pengelolaan
sumber daya berbasis komunitas. Yang mana dalam hal ini memiliki maksud bahwa
pembangunan gedung POSYANDU ini merupakan strategi pembangunan masyarakat yang memberi
peran dominan kepada masyarakat pada tingkat komunitas untuk mengelola proses
pembangunan, khususnya dalam mengontrol dan mengelola sumber daya
produktif (Soetomo, 2006 : 384). Komunitas di sini merupakan para masyarakat
atau tokoh desa Semare yang memiliki gagasan untuk mengelola sumber daya lokal
yang dimiliki berupa tanah untuk dimanfaatkan menjadi lahan atau tempat
pembangunan gedung POSYANDU. Tentunya dalam hal ini dengan kreativitas,
inovasi, dan partisipasi penuh dari warga desa Semare yang pada akhirnya dapat mewujudkan
strategi pengelolan sumber daya berbasis komunitas tersebut dengan baik. Tidak
hanya itu, gagasan dan realisasi pembangunan gedung POSYANDU ini juga
menjelaskan bahwa adanya model pembangunan alternat yang menggunakan sistem bottom up dalam pelaksanaannya. Jika
berbicara mengenai pembangunan dengan sistem buttom up maka masyarakat tidak hanya sebagai objek dari
pembangunan tetapi juga sebagai subjek pembangunan itu sendiri yang melibatkan
peran aktif dari masyarakat. Dan dalam hal ini sistem pembangunan secara bottom up tersebut juga telah
dilaksanakan oleh masyarakat desa Semare, mulai dari membuat rancangan program
pembangunan gedung POSYANDU sampai pada tahap pelaksanaanya melibatkan peran
aktif dari para warga, tokoh desa, dan lembaga-lembaga yang terdapat di desa
Semare ini.
Dan untuk kedepannya, seharusnya
pemerintah juga menganggarkan dana khusus untuk mendirikan gedung POSYANDU bagi
seluruh desa di Indonesia, jadi tidak hanya pelayanan kesehatan yang gratis
tetapi juga adanya tempat khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan tersebut.
Karena seperti apa yang telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya bahwa dengan
adanya gedung POSYANDU ini mampu memberikan manfaat atau dampak postif bagi
seluruh masyarakat desa, tidak hanya di bidang kesehatan saja tetapi juga di
bidang ekonomi.
Referensi :
Soetomo. 2006. Strategi-Strategi
Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
http://posyandu.org/posyandu/622-posyandu.html
http://posyandu.org/posyandu/158-tujuan-sejarah-dan-dasar-hukumposyandu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar