Sabtu, 07 Februari 2015

Pembangunan Gedung POSYANDU sebagai Bentuk Implementasi Pembangunan Masyarakat Desa Semare



NAMA  :    RIKZA ABDUR ROUF
NIM       :    14/364709/SP/26169
 
 
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH PENGANTAR PSDK

PEMBANGUNAN GEDUNG POSYANDU
SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA SEMARE

Pembangunan masyarakat sebagai salah satu agenda rutin dari pemerintah kini terus dilakukan. Tidak hanya dilakukan pada masyarakat yang tinggal di perkotaan saja, namun lebih khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan. Mengingat bahwa masyarakat yang tinggal di pedesaan ini  lebih memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar kedepannya masyarakat yang tinggal di pedesaan nantinya dapat menjadi masyarakat yang sejahtera dan berkembang. Masayarakat desa yang pada umumnya merupakan masyarakat yang homogen baik dari latar belakang maupun mata pencahariannya membuat masyarakat ini cenderung sulit untuk berkembang ke arah yang lebih modern atau komplek. Memegang teguh tradisi-tradisi nenek moyang dan menganggap perubahan sosial atau modernisasi sebagai sesuatu yang asing dari kehidupannya membuat masyarakat desa sulit untuk mengubah tingkat atau taraf kehidupannya menjadi lebih maju. Masyarakat desa juga identik dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah, oleh karena itu ketika masalah-masalah sosial  seperti kesehatan, pendidikan dan kemiskinan datang menimpa mereka, hal itu malah membuat mereka semakin tidak berdaya karena tidak memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Dan oleh karena itu, pemerintah disini menjadi pihak yang paling bertanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang tangguh, berkembang, dan sejahtera. Karena bagaimanapun juga pemerintah lah yang memiliki kewenangan penuh untuk membuat kebijakan-kebijakan tentang kesejahteraan masyarakat atau membantu mengatasi ketidak-berdayaan masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah kehidupannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada kesempatan kali ini penulis akan berusaha menyampaikan sebuah analisis tentang program pembangunan masyarakat desa yang dicanangkan oleh pemerintah khususnya bagi masyarakat desa Semare, kecamatan Berbek, kabupaten Nganjuk, provinsi Jawa Timur. Program tersebut adalah menyetujui adanya pembangunan gedung POSYANDU (POS Pelayanan Terpadu) bagi masyarakat desa Semare. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa program POSYANDU sendiri merupakan program lanjutan dari kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) tahun 1975 yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan. Kemudian karena program PKMD ini dirasa menimbulkan masalah seperti pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak dan kesulitan dalam koordinasi maka pada tahun 1984 dikeluarkan Instruksi Bersama antara Mentri Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Mentri Dalam Negeri yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah dengan nama POS Pelayanan Terpadu (POSYANDU).  Kemudian pada tahun 1990, program POSYANDU mengalami perkembangan yang pesat yakni dengan dikeluarkan Instruksi Mentri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1990 yang memerintahkan seluruh kepala daerah untuk meningkatkan pengelolaan mutu POSYANDU.
Sejalan dengan hal tersebut, POSYANDU pada akhirnya menyebar di berbagai daerah di Indonesia, dan salah satunya yang ada di Desa Semare. Pada awalnya kegiatan-kegiatan di POSYANDU ini masih dilaksanakan di Balai Kelurahan atau Balai Desa, namun karena pelaksanaan di Balai Desa atau Balai Kelurahan  dirasa kurang efektif karena tidak ada tempat khusus untuk menyelenggarakan kegiatan ini, maka atas inisiatif para tokoh desa Semare seperti Perangkat Desa, ketua RT, ketua RW dan juga bantuan dari Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD) serta dari pihak PNPM Desa Semare membuat proposal pembangunan gedung POSYANDU dan proposal ini pun akhirnya disetujui oleh pemerintah. Dengan anggaran sebesar Rp 183.000.000 dimulailah pembangunan gedung POSYANDU ini yang terletak di lapangan desa Semare, satu lokasi dengan SD Negeri 2 Semare dan TK Pertiwi. Penempatan tersebut sesuai dengan apa yang tertera dalam syarat lokasi yang akan dijadikan tempat untuk POSYANDU yakni :
1.      Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
2.      Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3.      Dapat merupakan lokal tersendiri
4.      Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.
Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 2013 lalu tepatnya sekitar  bulan september sampai oktober. Gedung POSYANDU ini memiliki dua ruangan yang cukup besar seperti kelas dan juga dilengkapi dengan fasilitas MCK dan fasilitas lain.
Mengenai keberhasilan program pembangunan gedung POSYANDU ini tentu saja telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat desa Semare. Diantara dengan adanya gedung POSYANDU maka kegiatan-kegiatan seperti pelayanan kesehatan dapat dilakuan dengan efektif dan efisien serta adanya pusat kegiatan yang teroganisir. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan di POSYANDU ini sangat bervariasi bentuknya, tentu dalam hal ini membutuhkan wadah yang dapat menampung pelayanan-pelayanan tersebut dengan baik. Kegiatan pelayanan kesehatan di desa Semare ini dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulan sekali dengan dibantu oleh Ibu-Ibu PKK dan tim dari Puskesmas Kecamatan Berbek. Adapun kegiatan pelayanan kesehatan tersebut diantaranya :
1.      Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a.       Penimbangan bulanan
b.      Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang
c.       Immunisasi bayi 3-14 bulan
d.      Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare
e.       Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
2.      Pemeliharaan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
a.       Pemeriksaan kesehatan umum
b.      Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c.       Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet besi
d.      Immunisasi TT untuk ibu hamil
e.       Penyuluhan kesehatan dan KB
f.       Pemberian alat kontrasespsi KB
g.      Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h.      Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
Selain digunakan untuk pelayanan kesehatan, gedung POSYANDU ini sering digunakan sebagai tempat pertemuan jika ada acara-acara tertentu. Selain itu gedung ini juga digunakan untuk tempat pelatihan kursus menjahit bagi warga masyarakat desa Semare setiap hari senin sampai dengan hari rabu tanpa dipungut biaya apapun.
Sesuai dengan tujuan dari pembangunan masyarakat yaitu untuk meningkatkan taraf kehidupan atau kesejahteraan masyarakat maka dalam hal ini pembangunan gedung POSYANDU merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut, khususnya dalam bidang kesehatan. Kita tahu bahwa kesehatan merupakan indikator sosial dalam mengukur tingkat kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Kesehatan juga merupakan isu penting dalam  mewujudkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. POSYANDU yang memiliki program pemeliharaan kesehatan bayi dan balita dan para ibu hamil ataupun menyusui tentunya sangat membantu untuk meningkatan harapan hidup dari bayi atau balita tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tingkat harapan hidup bagi bayi atau balita di desa dapat dikatakan rendah, hal itu terjadi karena kita tahu juga bahwa tingkat pendapatan sebagian masyarakat desa masih minim dan untuk memenuhi kebutuhan bayi seperti susu dan vitamin masih ada beberapa penduduk yang merasakan kesulitan. Oleh karena itu dengan hadirnya POSYANDU dan ditambah dengan adanya gedung POSYANDU sendiri memberikan kemudahan bagi warga masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara mudah dan gratis.
Di sisi lain dengan dibangunnya gedung POSYANDU ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatan taraf kehidupan masyarakat, khususnya  dalam bidang ekonomi. Yaitu melalui pembagunan gedung POSYANDU dapat menjadi tempat untuk mengadakan pelatihan atau kursus menjahit tersebut. Pada umumnya sebagian besar masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat desa seperti tingkat pendapatan rendah,  tingkat pendidikan yang rendah, ada yang sampai pada pendidikan sekolah dasar atau bahkan tidak tamat sekolah dasar.,  kurangnya bekal ketrampilan untuk bekerja,  dan pada akhirnya akan berimbas pada kehidupan ekonominya. Dengan adanya program kursus menjahit tersebut maka setidaknya hal itu dapat memberikan atau menambah ketrampilan bagi warga masyarakat yang nantinya dapat bermanfaat untuk mencari pekerjaan atau mendirikan usaha menjahit sendiri. Dengan usaha atau pekerjaan yang dimiliki itu dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat.
Selain itu pembangunan gedung POSYANDU ini juga dapat menggambarkan bahwa telah terdapat suatu strategi pengelolaan sumber daya berbasis komunitas. Yang mana dalam hal ini memiliki maksud bahwa pembangunan gedung POSYANDU ini merupakan  strategi pembangunan masyarakat yang memberi peran dominan kepada masyarakat pada tingkat komunitas untuk mengelola proses pembangunan, khususnya dalam mengontrol dan mengelola sumber daya produktif  (Soetomo, 2006 : 384).  Komunitas di sini merupakan para masyarakat atau tokoh desa Semare yang memiliki gagasan untuk mengelola sumber daya lokal yang dimiliki berupa tanah untuk dimanfaatkan menjadi lahan atau tempat pembangunan gedung POSYANDU. Tentunya dalam hal ini dengan kreativitas, inovasi, dan partisipasi penuh dari warga desa Semare yang pada akhirnya dapat mewujudkan strategi pengelolan sumber daya berbasis komunitas tersebut dengan baik. Tidak hanya itu, gagasan dan realisasi pembangunan gedung POSYANDU ini juga menjelaskan bahwa adanya model pembangunan alternat yang menggunakan sistem bottom up dalam pelaksanaannya. Jika berbicara mengenai pembangunan dengan sistem buttom up maka masyarakat tidak hanya sebagai objek dari pembangunan tetapi juga sebagai subjek pembangunan itu sendiri yang melibatkan peran aktif dari masyarakat. Dan dalam hal ini sistem pembangunan secara bottom up tersebut juga telah dilaksanakan oleh masyarakat desa Semare, mulai dari membuat rancangan program pembangunan gedung POSYANDU sampai pada tahap pelaksanaanya melibatkan peran aktif dari para warga, tokoh desa, dan lembaga-lembaga yang terdapat di desa Semare ini.
Dan untuk kedepannya, seharusnya pemerintah juga menganggarkan dana khusus untuk mendirikan gedung POSYANDU bagi seluruh desa di Indonesia, jadi tidak hanya pelayanan kesehatan yang gratis tetapi juga adanya tempat khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan tersebut. Karena seperti apa yang telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya bahwa dengan adanya gedung POSYANDU ini mampu memberikan manfaat atau dampak postif bagi seluruh masyarakat desa, tidak hanya di bidang kesehatan saja tetapi juga di bidang ekonomi.








Referensi :
Soetomo. 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
http://posyandu.org/posyandu/622-posyandu.html
http://posyandu.org/posyandu/158-tujuan-sejarah-dan-dasar-hukumposyandu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar